Pada 27 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,83% ke level 6.485,44.
Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:Aksi Jual Investor Asing: Selama tiga hari berturut-turut, investor asing melakukan aksi jual bersih, dengan nilai mencapai Rp3,47 triliun pada Senin (24/2), Rp1,6 triliun pada Selasa (25/2), dan Rp323,56 miliar pada Rabu (26/2).
Tekanan pada Saham Sektor Perbankan: Saham-saham perbankan besar mengalami penurunan signifikan. Misalnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 8,36%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot 5,28%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 4,97%.
Sentimen Global Negatif: Kebijakan proteksionisme perdagangan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, seperti penerapan tarif dagang terhadap Kanada, Meksiko, dan China, serta pembatasan penjualan chip komputer canggih ke China, meningkatkan risiko perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global.
Penurunan Peringkat Pasar Saham Indonesia: Morgan Stanley Capital International (MSCI) menurunkan peringkat pasar saham Indonesia dari 'equal weight' menjadi 'underweight', dengan alasan tekanan pada return on equity (ROE) akibat pelemahan ekonomi domestik.