Prabowo Panggil Menaker-Sritex Cari Solusi Buntut Ribuan Buruh Kena PHK
Kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melibatkan ribuan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menarik perhatian publik. Terkini, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih 2024–2029, Prabowo Subianto, memanggil Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dan perwakilan manajemen Sritex guna mencari solusi atas gelombang PHK yang memukul nasib ribuan pekerja tekstil di Solo dan sekitarnya.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib buruh dan upaya awal menuju kebijakan ketenagakerjaan yang lebih berpihak kepada pekerja di masa pemerintahan mendatang.
Latar Belakang Kasus PHK Massal di Sritex
PHK Ribuan Karyawan Picu Gelombang Protes
PT Sritex, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, melakukan PHK terhadap lebih dari 4.000 buruh sejak awal 2024. PHK ini diklaim sebagai dampak dari tekanan industri tekstil yang lesu akibat turunnya permintaan ekspor dan meningkatnya biaya operasional pasca pandemi COVID-19.
Serikat pekerja menyebut PHK dilakukan tanpa dialog sosial yang memadai dan kompensasi yang layak. Hal ini menimbulkan gelombang protes dari buruh serta sorotan dari aktivis hak asasi pekerja.
Dampak Sosial dan Ekonomi yang Serius
PHK massal ini tidak hanya berdampak pada buruh secara langsung, tetapi juga pada perekonomian lokal. Ribuan keluarga kehilangan mata pencaharian, yang dapat memperparah angka kemiskinan dan pengangguran di kawasan Solo Raya dan sekitarnya. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan gejolak sosial yang lebih luas jika tidak segera diatasi.
Prabowo Turun Tangan: Panggil Menaker dan Manajemen Sritex
Komitmen Terhadap Kesejahteraan Pekerja
Sebagai presiden terpilih, Prabowo menunjukkan langkah cepat dengan memanggil Menteri Ketenagakerjaan dan manajemen Sritex ke Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya mencari solusi damai dan adil bagi semua pihak, khususnya para buruh yang terdampak.
"Negara tidak boleh membiarkan rakyatnya menderita. Kita harus cari jalan keluar bersama, tanpa saling menyalahkan," ujar Prabowo dalam pernyataan resmi.
Fokus pada Tiga Solusi Utama
Dalam dialog yang berlangsung selama lebih dari dua jam, Prabowo mengarahkan tiga fokus utama:
-
Pencarian solusi rekrutmen kembali atau relokasi kerja bagi buruh yang terkena PHK.
-
Pemberian pelatihan keterampilan dan sertifikasi ulang untuk mendukung transisi karier.
-
Tinjauan ulang regulasi ketenagakerjaan agar lebih fleksibel namun tetap melindungi hak buruh.
Menaker turut menyampaikan bahwa pihaknya siap menggelar dialog tripartit (pemerintah, pengusaha, dan serikat buruh) untuk menyusun kesepakatan yang adil.
Tanggapan dari Serikat Buruh dan Masyarakat
Serikat Buruh Apresiasi, Tapi Tetap Waspada
Gabungan Serikat Pekerja Sritex menyambut baik langkah Prabowo yang cepat merespons kasus ini. Namun, mereka menekankan bahwa tindakan nyata di lapangan tetap menjadi tolak ukur keberhasilan.
"Kami menghargai perhatian dari Pak Prabowo. Tapi kami ingin kejelasan, bukan hanya pertemuan simbolik," kata Joko Santosa, salah satu koordinator aksi buruh.
Harapan Akan Reformasi Industri Tekstil
Masyarakat umum dan pengamat industri tekstil berharap momentum ini dimanfaatkan untuk mereformasi industri yang selama ini dinilai rentan dan tidak tahan guncangan global. Dukungan pemerintah dinilai penting untuk menciptakan ekosistem industri yang adil dan berkelanjutan.
Masa Depan Buruh dan Industri Tekstil Indonesia
Tantangan dan Peluang ke Depan
Industri tekstil Indonesia menghadapi tantangan berat: otomatisasi, persaingan global, serta perubahan tren konsumen yang lebih sadar lingkungan. Namun, ada pula peluang untuk beradaptasi dengan teknologi, masuk ke pasar dalam negeri yang besar, dan memproduksi produk tekstil berkelanjutan.
Dengan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan buruh, industri ini masih bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Peran Pemerintah Mendatang di Era Prabowo
Langkah Prabowo memanggil Menaker dan Sritex dinilai sebagai sinyal positif bahwa isu ketenagakerjaan akan menjadi prioritas di masa pemerintahannya. Reformasi struktural, peningkatan skill tenaga kerja, dan jaminan sosial yang lebih kuat diharapkan menjadi agenda utama.
Prabowo juga menyinggung perlunya penguatan industri dalam negeri agar tidak terlalu bergantung pada ekspor. Dengan demikian, risiko PHK massal akibat gejolak global dapat diminimalisir.
Kesimpulan: Harapan Baru Bagi Buruh Indonesia
"Prabowo Panggil Menaker-Sritex Cari Solusi Buntut Ribuan Buruh Kena PHK" bukan hanya berita hangat, tetapi cerminan dari arah kebijakan yang diharapkan lebih pro-buruh dan solutif. Ribuan buruh yang terkena PHK kini menaruh harapan pada langkah konkret pemerintah agar nasib mereka tak dibiarkan menggantung.
Dialog, solusi praktis, dan kebijakan jangka panjang sangat dibutuhkan agar kasus serupa tidak terus berulang. Pemerintahan baru di bawah Prabowo diharapkan mampu membawa angin segar dan keberpihakan nyata terhadap kelas pekerja.