Airlangga Sebut RI Bakal Gencar Perluas Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan Australia

 

Airlangga Sebut RI Bakal Gencar Perluas Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan Australia






Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi ekspor nonmigas demi menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Republik Indonesia (RI) akan semakin gencar memperluas pasar ekspor, khususnya ke Uni Eropa dan Australia. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global dan memperbesar kontribusi ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Airlangga Sebut RI Bakal Gencar Perluas Pasar Ekspor ke Uni Eropa dan Australia

Pernyataan Airlangga tersebut disampaikan dalam konferensi pers usai rapat koordinasi terkait strategi perdagangan internasional. Menurutnya, diversifikasi pasar menjadi kunci agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara mitra dagang tradisional seperti China dan Amerika Serikat. "Kami melihat potensi besar di kawasan Uni Eropa dan Australia, terutama untuk produk-produk unggulan Indonesia seperti produk pertanian, perikanan, hingga produk manufaktur," ujar Airlangga.

Ia juga menekankan bahwa pemerintah sedang mempercepat penyelesaian perjanjian dagang yang dapat mempermudah akses pasar ekspor ke dua kawasan tersebut. Salah satunya adalah penyelesaian perjanjian *Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement* (IEU-CEPA) yang telah memasuki tahap negosiasi lanjutan.

Manfaat Ekonomi dari Ekspansi Pasar Ekspor

Langkah RI untuk memperluas pasar ekspor ke Uni Eropa dan Australia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan, tetapi juga untuk membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan negara, serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Airlangga menyatakan bahwa peningkatan ekspor merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan global seperti inflasi, geopolitik, dan perubahan iklim.

Ekspor ke Uni Eropa dan Australia juga dinilai strategis karena keduanya memiliki standar tinggi dalam hal kualitas dan keberlanjutan produk. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pelaku usaha Indonesia untuk meningkatkan kualitas produk, menerapkan prinsip ekonomi hijau, dan mengadopsi teknologi produksi yang ramah lingkungan.

Potensi Produk Indonesia di Pasar Eropa dan Australia

Indonesia memiliki beragam produk yang memiliki daya saing tinggi di pasar Uni Eropa dan Australia. Di sektor pertanian, produk seperti kopi, teh, rempah-rempah, dan buah tropis sangat diminati. Di sektor perikanan, produk seperti udang, tuna, dan rumput laut juga menjadi komoditas unggulan yang memiliki permintaan tinggi.

Sementara itu, di sektor manufaktur, Indonesia menargetkan peningkatan ekspor produk tekstil, alas kaki, furnitur, serta produk elektronik ringan. Produk-produk ini dinilai memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk dari negara lain, asalkan didukung oleh efisiensi produksi dan strategi pemasaran yang tepat.

Langkah Strategis Pemerintah

Untuk mendukung ekspansi ini, pemerintah akan memperkuat berbagai instrumen kebijakan, antara lain:

1. Penyelesaian Perjanjian Dagang
   Percepatan penyelesaian IEU-CEPA dan peningkatan implementasi IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) menjadi prioritas utama. Perjanjian ini akan memberikan kemudahan tarif dan non-tarif bagi pelaku usaha Indonesia.

2. Penguatan Diplomatic Trade Mission 
   Pemerintah akan mengaktifkan kembali misi dagang ke negara-negara target untuk menjalin kerja sama dengan importir dan pelaku industri di Uni Eropa dan Australia.

3. Peningkatan Kualitas Produk UMKM 
   Kementerian Koperasi dan UKM akan bersinergi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam memenuhi standar internasional.

4. Digitalisasi dan E-Commerce
   Digitalisasi proses ekspor dan optimalisasi platform e-commerce lintas negara akan difasilitasi untuk memperluas akses pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

Respon Pelaku Usaha

Pernyataan Airlangga mendapat sambutan positif dari pelaku usaha dalam negeri. Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa pasar Uni Eropa dan Australia memiliki potensi besar dan dapat membantu pelaku industri Indonesia bertahan dalam persaingan global.

“Dengan dukungan pemerintah melalui regulasi dan perjanjian dagang, pelaku usaha akan lebih mudah masuk ke pasar yang selama ini dianggap sulit,” ujar Arsjad.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa pelaku usaha harus proaktif dalam meningkatkan daya saing, terutama dalam hal kualitas, packaging, dan pemenuhan sertifikasi internasional.

Kesimpulan

Pernyataan Airlangga sebut RI bakal gencar perluas pasar ekspor ke Uni Eropa dan Australia menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor ekspor sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan kebijakan strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas jaringan perdagangan internasional dan meningkatkan posisi di peta ekonomi global.

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan agar inisiatif ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terealisasi dan memberi manfaat luas bagi ekonomi nasional.

#AirlanggaHartarto #EksporIndonesia #PasarEkspor #EkonomiIndonesia #PerdaganganInternasional #KemenkoPerekonomian #EksporRI
#EksporKeEropa #EksporKeAustralia #IEUCEPA #IACEPA #ProdukIndonesia #UMKMGoGlobal #PerluasPasarEkspor
#IndonesiaExport #GlobalTrade #TradeExpansion #SustainableExport #ExportToEurope

Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال