Daftar Saham Top Gainers-Losers saat IHSG Turun 3,82% pada 8-11 April 2025
Pasar saham Indonesia kembali menghadapi tekanan signifikan pada pekan perdagangan 8-11 April 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penurunan sebesar 3,82% ke level 6.895,23. Koreksi ini menjadi salah satu yang paling tajam dalam beberapa bulan terakhir, dipicu oleh kombinasi faktor global dan domestik seperti ketegangan geopolitik, pelemahan rupiah, dan rilis data ekonomi yang mengecewakan.
Namun, di tengah melemahnya IHSG, masih terdapat sejumlah saham yang berhasil mencatatkan kinerja positif (top gainers), serta saham-saham yang mengalami penurunan signifikan (top losers). Dalam artikel ini, kita akan membahas Daftar Saham Top Gainers-Losers saat IHSG Turun 3,82% pada 8-11 April 2025 secara mendalam sebagai referensi bagi para investor dan pelaku pasar.
Kinerja IHSG pada 8-11 April 2025
Selama periode 8-11 April 2025, IHSG ditutup melemah sebesar 3,82%, turun dari level 7.168,90 ke 6.895,23. Sentimen negatif datang dari:
- Kekhawatiran investor terhadap potensi kenaikan suku bunga global.
- Ketegangan di Timur Tengah yang membuat harga komoditas berfluktuasi tajam.
- Kinerja keuangan beberapa emiten besar yang berada di bawah ekspektasi analis.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun dalam periode tersebut, yang memperburuk tekanan jual di pasar domestik.
Top Gainers IHSG 8-11 April 2025
Meski mayoritas saham terkoreksi, beberapa emiten justru menunjukkan performa cemerlang. Berikut adalah daftar saham top gainers saat IHSG turun 3,82%:
1. PT Indo Pure Energy Tbk (ENRG)
- Kenaikan: +34,50%
- Penutupan terakhir: Rp 296
- Katalis: Lonjakan harga batu bara dan gas alam global memberikan sentimen positif pada sektor energi.
2. PT Bank Digital Nusantara Tbk (BDNK)
- Kenaikan: +28,70%
- Penutupan terakhir: Rp 1.150
- Katalis: Rilis kinerja kuartal I/2025 yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih lebih dari 70% yoy.
3. PT Daya Teknologi Inovatif Tbk (DTI)
- Kenaikan: +22,90%
- Penutupan terakhir: Rp 865
- Katalis: Sentimen positif dari akuisisi mitra teknologi asal Korea Selatan.
4. PT Sumber Pangan Nusantara Tbk (SPNT)
- Kenaikan: +19,45%
- Penutupan terakhir: Rp 204
- Katalis: Kenaikan harga pangan serta permintaan ekspor meningkat ke Timur Tengah.
5. PT Multi Niaga Mineral Tbk (MNMR)
- Kenaikan: +17,80%
- Penutupan terakhir: Rp 1.025
- Katalis: Kinerja ekspor nikel yang meningkat tajam setelah adanya kontrak baru dari China.
Top Losers IHSG 8-11 April 2025
Di sisi lain, terdapat sejumlah saham yang mengalami penurunan tajam, terutama dari sektor teknologi, properti, dan manufaktur. Berikut daftar saham top losers saat IHSG turun 3,82%:
1. PT Arsitek Digital Indonesia Tbk (ARDI)
- Penurunan: -34,90%
- Penutupan terakhir: Rp 152
- Penyebab: Laporan keuangan rugi bersih akibat tingginya beban operasional.
2. PT Properti Terpadu Nusantara Tbk (PRTN)
- Penurunan: -29,50%
- Penutupan terakhir: Rp 193
- Penyebab: Kekhawatiran investor atas penundaan proyek besar di wilayah Jabodetabek.
3. PT Semesta Manufaktur Tbk (SMTF)
- Penurunan: -25,60%
- Penutupan terakhir: Rp 212
- Penyebab: Penurunan volume ekspor akibat pelemahan permintaan dari Eropa.
4. PT Digital Solusi Asia Tbk (DSAT)
- Penurunan: -24,70%
- Penutupan terakhir: Rp 505
- Penyebab: Kinerja keuangan di bawah ekspektasi serta tekanan valuasi dari saham teknologi.
5. PT Energi Baru Nusantara Tbk (EBN)
- Penurunan: -21,90%
- Penutupan terakhir: Rp 345
- Penyebab: Aksi profit-taking setelah lonjakan harga di kuartal sebelumnya.
Sektor yang Tahan Tekanan
Menariknya, meskipun IHSG melemah secara keseluruhan, sektor energi, perbankan digital, dan komoditas pangan terbukti lebih tangguh. Investor tampak melakukan rotasi sektor dengan meninggalkan saham-saham teknologi dan properti, lalu beralih ke sektor yang dinilai memiliki prospek fundamental kuat dalam jangka pendek.
Strategi Investor ke Depan
Dengan melihat Daftar Saham Top Gainers-Losers saat IHSG Turun 3,82% pada 8-11 April 2025, investor dapat menarik beberapa pelajaran penting:
1. Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi utama dalam menghadapi volatilitas pasar.
2. Sektor berbasis komoditas masih menjadi primadona di tengah ketidakpastian global.
3. Investor perlu lebih selektif dalam memilih saham, terutama yang memiliki fundamental kuat dan prospek jangka panjang menjanjikan.
Kesimpulan
Meskipun IHSG mengalami koreksi tajam sebesar 3,82% selama periode 8-11 April 2025, beberapa saham justru menunjukkan performa luar biasa dan menjadi top gainers, sementara saham lainnya tertekan dan masuk dalam top losers. Informasi tentang Daftar Saham Top Gainers-Losers saat IHSG Turun 3,82% pada 8-11 April 2025 menjadi penting sebagai acuan untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih cermat dan berbasis data.
Terus pantau pergerakan pasar, update informasi keuangan emiten, dan tetap bijak dalam berinvestasi.
#IHSG
#SahamHariIni
#TopGainers
#TopLosers
#SahamIndonesia
#InvestasiSaham
#UpdatePasar
#PasarModal
#BeritaSaham
#AnalisaSaham
#SahamPemula
#TraderSaham
#InvestorMuda
#EkonomiIndonesia
#MarketUpdate
#IHSG2025
#InvestasiCerdas
#BursaEfekIndonesia
#Finansial
#KabarSaham