KDM Bakal Melanjutkan Reaktivasi Jilid 2 Kereta Api Rute Garut-Cikajang

 

KDM Bakal Melanjutkan Reaktivasi Jilid 2 Kereta Api Rute Garut-Cikajang





Proyek reaktivasi jalur kereta api di wilayah Priangan Timur kembali menjadi sorotan. Setelah sukses dengan reaktivasi jalur Cibatu–Garut, kini KDM bakal melanjutkan reaktivasi Jilid 2 kereta api rute Garut–Cikajang. Rencana besar ini menjadi angin segar bagi masyarakat Garut bagian selatan yang selama ini kekurangan akses transportasi massal.

Sejarah Jalur Kereta Api Garut–Cikajang

Jalur kereta api Garut–Cikajang memiliki sejarah panjang. Dibuka pada era kolonial Belanda pada awal abad ke-20, jalur ini dulunya berfungsi sebagai penghubung utama bagi distribusi hasil bumi dari dataran tinggi Garut ke kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Namun, karena berbagai faktor seperti penurunan jumlah penumpang dan efisiensi operasional, jalur ini akhirnya dinonaktifkan pada tahun 1983.

Selama lebih dari 40 tahun, jalur ini terbengkalai. Banyak bagian rel yang hilang, jembatan yang rusak, dan stasiun yang terbengkalai. Namun, kondisi geografis dan potensi ekonomi kawasan Garut selatan membuat jalur ini masih memiliki nilai strategis tinggi.

Komitmen KDM dalam Mendorong Reaktivasi Jalur KA

KDM (Kementerian Dalam Negeri) bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan serta Pemerintah Daerah Kabupaten Garut menunjukkan komitmen kuat untuk menghidupkan kembali jalur kereta ini. Dalam pernyataan resminya, pihak KDM menyebutkan bahwa **reaktivasi Jilid 2 kereta api rute Garut–Cikajang** merupakan bagian dari program strategis nasional untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di wilayah tertinggal.

Program reaktivasi ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan dan pengurangan ketimpangan akses transportasi antar wilayah.

Potensi Ekonomi dari Reaktivasi Jalur Garut–Cikajang

Reaktivasi jalur kereta Garut–Cikajang tidak hanya sekadar membangkitkan nostalgia, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang besar. Kawasan Cikajang dikenal sebagai salah satu sentra produksi sayuran dan kopi di Jawa Barat. Dengan hadirnya kembali moda transportasi kereta api, distribusi hasil pertanian dari Cikajang ke kota-kota besar bisa menjadi lebih efisien dan murah.

Selain itu, sektor pariwisata juga diprediksi ikut terdongkrak. Jalur ini menawarkan panorama alam yang indah, melewati perkebunan, hutan pinus, hingga lereng Gunung Cikuray. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi wisata kereta seperti halnya jalur kereta wisata di Ambarawa atau Sawahlunto.

Tahapan Reaktivasi dan Tantangannya

Menurut informasi dari KDM, proyek reaktivasi Jilid 2 akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan dimulai dengan survei teknis dan pembebasan lahan di beberapa titik yang sudah ditempati warga atau dijadikan bangunan liar. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur dasar seperti rel, jembatan, dan stasiun.

Namun, proyek ini tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah masalah pembebasan lahan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Banyak warga yang sudah lama menetap di atas bekas jalur kereta, sehingga proses relokasi perlu dilakukan dengan pendekatan persuasif dan solusi yang adil.

Tantangan lainnya adalah kondisi geografis yang cukup ekstrem, terutama di wilayah menuju Cikajang. Kemiringan yang tajam dan potensi longsor membuat pengerjaan rel perlu menggunakan teknologi khusus agar aman dan tahan lama.

Harapan Masyarakat Terhadap Proyek Ini

Masyarakat Garut menyambut baik kabar bahwa KDM bakal melanjutkan reaktivasi Jilid 2 kereta api rute Garut–Cikajang. Mereka berharap transportasi kereta bisa menjadi solusi dari mahalnya ongkos angkut barang dan sulitnya akses menuju kota Garut maupun Bandung.

“Kalau reaktivasi ini berhasil, kami bisa mengirim hasil panen dengan biaya lebih murah dan cepat,” ujar Andri, seorang petani sayuran di Kecamatan Cikajang.

Para pelaku UMKM dan wisata juga berharap jalur ini menjadi jalur hidup ekonomi baru. Mereka membayangkan adanya kereta wisata yang bisa membawa turis menikmati keindahan alam dan kuliner khas Garut selatan.

Kesimpulan

Rencana besar bahwa KDM bakal melanjutkan reaktivasi Jilid 2 kereta api rute Garut–Cikajang adalah langkah strategis yang sangat ditunggu-tunggu. Selain menghubungkan kembali daerah yang telah lama terisolasi, proyek ini diharapkan mampu mendongkrak ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan mobilitas masyarakat.

Meski penuh tantangan, dengan komitmen pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, bukan hal yang mustahil jalur legendaris ini kembali beroperasi dalam beberapa tahun ke depan. Reaktivasi bukan hanya soal rel dan kereta, tetapi tentang membuka kembali harapan dan peluang masa depan yang lebih baik untuk Garut bagian selatan.

#ReaktivasiKereta
#GarutCikajang
#KDM
#KeretaApiIndonesia
#TransportasiPublik
#InfrastrukturIndonesia
#JalurKeretaGarut
#KeretaApiGarut
#PariwisataGarut
#UMKMGarut
#PembangunanDaerah
#GarutSelatan
#KopiCikajang
#PetaniGarut
#WisataJawaBarat
#GarutBangkit
#IndonesiaMaju
Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال