Wonosobo kembali mencuri perhatian warganet dengan kehadiran Patung Biawak Raksasa 7 Meter yang terletak di sebuah kawasan publik. Patung ini bukan hanya menarik karena ukurannya yang luar biasa besar, tetapi juga karena tampilannya yang sangat mirip dengan biawak asli, lengkap dengan detail kulit bersisik dan tatapan tajam khas reptil predator tersebut. Menariknya, patung yang viral ini dibangun hanya dengan biaya Rp 50 juta, jauh di bawah ekspektasi untuk karya dengan skala dan detail tinggi seperti ini.
Lokasi dan Daya Tarik Wisata Baru di Wonosobo
Patung Biawak Raksasa ini terletak di kawasan yang mulai dikembangkan sebagai ruang publik dan potensi destinasi wisata baru di Wonosobo, Jawa Tengah. Meski belum dibuka secara resmi sebagai objek wisata, kehadiran patung ini sudah menjadi magnet tersendiri bagi warga sekitar dan para pengguna media sosial yang penasaran ingin melihat langsung.
Dengan panjang sekitar 7 meter dan tinggi mendekati 2 meter, patung ini dibuat seolah tengah merayap di atas batu, menciptakan kesan hidup dan mengintimidasi, persis seperti biawak raksasa di alam liar. Banyak pengunjung menyempatkan diri untuk berfoto, bahkan anak-anak pun tak segan berpose di dekat kaki patung tersebut.
Dibangun dengan Biaya Hanya Rp 50 Juta
Salah satu hal yang membuat patung ini viral adalah karena biaya pembuatannya yang tergolong sangat rendah, yaitu hanya Rp 50 juta. Jika dibandingkan dengan patung-patung serupa yang sering menelan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah, pencapaian ini tentu sangat luar biasa.
Menurut informasi dari pengelola, proses pembuatan patung ini dikerjakan oleh seniman lokal yang sudah berpengalaman dalam membuat karya berbahan fiber dan semen. Dengan keahlian tangan seniman, tekstur sisik, ekspresi wajah, hingga detail kuku dan lidah biawak dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai hewan aslinya.
Detail Realistis yang Bikin Merinding
Tak sedikit netizen yang mengira patung ini adalah hewan sungguhan ketika pertama kali melihat fotonya di media sosial. Hal ini karena detail yang dibuat sangat realistis. Kulit patung biawak diberi tekstur kasar dengan pengecatan yang membaur alami kombinasi antara cokelat tua, abu-abu, dan hijau lumut. Mata patung tampak tajam, mencerminkan karakter hewan predator yang penuh kewaspadaan.
Bahkan, beberapa pengguna internet sempat membandingkan patung ini dengan komodo asli dari Pulau Rinca atau Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, karena kemiripan bentuk tubuh dan ekspresinya.
Proyek Seni yang Bukan Sekadar Hiasan
Lebih dari sekadar hiasan taman, patung biawak ini menjadi simbol kreativitas dan efisiensi. Banyak pihak mulai mempertanyakan, bagaimana mungkin patung sebesar dan sedetail ini hanya menelan biaya Rp 50 juta?
Ternyata, jawabannya terletak pada pemilihan bahan yang efisien dan kerja sama dengan seniman lokal yang tidak hanya kompeten, tapi juga memahami pentingnya nilai artistik sekaligus keterjangkauan biaya. Beberapa bagian struktur patung juga menggunakan rangka besi ringan yang tidak memerlukan banyak material mahal.
Dukungan dari Warga dan Potensi Pengembangan Wisata
Respons masyarakat terhadap keberadaan Patung Biawak Raksasa ini sangat positif. Banyak warga yang merasa bangga karena Wonosobo memiliki ikon baru yang bisa menjadi daya tarik wisata, terlebih karena selama ini kota ini lebih dikenal lewat keindahan alam seperti Dieng Plateau.
Dengan viralnya patung ini, pemerintah daerah dan komunitas kreatif diharapkan dapat mengembangkan area sekitar menjadi taman tematik atau taman edukasi fauna, di mana patung biawak ini bisa menjadi ikon utama. Selain menambah ruang publik berkualitas, hal ini juga akan menghidupkan ekonomi lokal lewat kunjungan wisatawan.
Potensi Edukasi dan Ekowisata
Patung ini juga membuka peluang untuk dijadikan sarana edukasi, khususnya dalam pengenalan fauna lokal dan pelestarian hewan reptil. Meski biawak bukan satwa endemik khas Wonosobo, namun keberadaan patung ini bisa menjadi pemicu bagi anak-anak untuk belajar tentang reptil dan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.
Jika dikelola dengan baik, area patung ini bisa dijadikan sebagai bagian dari jalur ekowisata edukatif yang menyatu dengan alam sekitar.
Viral di Media Sosial
Dalam hitungan hari sejak foto-fotonya beredar di media sosial, Patung Biawak Raksasa 7 Meter di Wonosobo langsung menjadi viral. Banyak konten kreator, fotografer lokal, dan penggiat wisata mulai mengunggah konten mereka dengan latar patung ini. Tak sedikit pula media nasional yang mulai melirik fenomena ini sebagai bukti bahwa karya seni publik bisa mencuri perhatian luas, meskipun berasal dari kota kecil.
Tagar seperti #PatungBiawakWonosobo dan #BiawakRaksasa sempat trending di beberapa platform sosial karena banyaknya unggahan ulang.
Penutup
Patung Biawak Raksasa 7 Meter di Wonosobo bukan hanya sekadar karya seni publik, tetapi juga simbol bahwa kreativitas, efisiensi, dan kolaborasi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa tanpa harus menghabiskan anggaran besar. Dengan hanya Rp 50 juta, patung ini berhasil menghidupkan ruang publik, menarik perhatian wisatawan, serta membangkitkan kebanggaan warga lokal.
Bagi kamu yang penasaran, patung ini bisa jadi destinasi selanjutnya jika berkunjung ke Wonosobo. Jangan lupa bawa kamera karena foto di depan patung biawak mirip asli ini pasti jadi konten keren untuk media sosial kamu!
#Wonosobo
#WonosoboHits
#WisataWonosobo
#ExploreWonosobo
#JawaTengah
#VisitJateng
#JawaTengahKeren
#PatungBiawak
#BiawakRaksasa
#PatungBiawakWonosobo
#Biawak7Meter
#PatungUnik
#PatungMiripAsli
#ViralWonosobo