Buruh Kepung Gedung DPRD Cilegon Terkait Anggota Dewan Tabrak Pendemo

 Buruh Kepung Gedung DPRD Cilegon Terkait Anggota Dewan Tabrak Pendemo




Buruh Kepung Gedung DPRD Cilegon Terkait Anggota Dewan Tabrak Pendemo

Cilegon, Banten – Suasana Kota Cilegon memanas setelah insiden mengejutkan yang melibatkan seorang anggota DPRD Kota Cilegon dengan massa buruh. Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja mengepung Gedung DPRD Cilegon pada Senin pagi, menyuarakan kemarahan mereka atas insiden anggota dewan yang menabrak pendemo saat aksi unjuk rasa berlangsung pekan lalu.

Kronologi Kejadian: Anggota DPRD Tabrak Pendemo Saat Aksi Damai

Aksi Unjuk Rasa Damai di Depan Gedung DPRD

Aksi demo yang digelar buruh pada hari Jumat pekan lalu semula berlangsung damai. Para buruh menuntut penyesuaian upah minimum kota (UMK), perlindungan terhadap pekerja outsourcing, serta transparansi dalam kebijakan ketenagakerjaan di Kota Cilegon.

Namun suasana mendadak berubah tegang ketika sebuah mobil berplat dinas milik anggota DPRD melaju kencang menuju area depan gedung. Mobil tersebut disebut-sebut menabrak seorang buruh yang tengah berada di jalur masuk gerbang gedung dewan.

Identitas Anggota Dewan Terungkap

Saksi mata menyebut bahwa mobil tersebut dikendarai oleh seorang anggota DPRD aktif dari salah satu fraksi besar di Cilegon. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak DPRD, identitas pelaku diduga kuat mengarah pada anggota komisi bidang kesejahteraan rakyat.

Korban yang ditabrak langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mengalami luka pada bagian kaki dan bahu. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun kejadian itu menyulut emosi massa buruh, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk arogansi kekuasaan.

Buruh Lakukan Aksi Balasan: Kepung Gedung DPRD Cilegon

Ribuan Massa Padati Kawasan Pusat Pemerintahan

Ribuan buruh dari aliansi serikat pekerja Kota Cilegon dan sekitarnya berkumpul di depan Gedung DPRD. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Tangkap Oknum Dewan Penabrak Buruh!”, “Hukum Setara Tanpa Kekebalan!” hingga “Dewan Jangan Kebal Hukum!”

Koordinator aksi, Fajar Nugraha, menyatakan bahwa aksi ini bukan sekadar respons terhadap insiden tabrak lari, tapi juga merupakan simbol dari kekecewaan buruh terhadap wakil rakyat yang dianggap tak berpihak pada pekerja.

“Kami di sini bukan hanya untuk menuntut keadilan bagi rekan kami yang ditabrak, tapi juga untuk mengingatkan DPRD agar bekerja sesuai amanat rakyat, bukan malah menyakiti rakyat,” ujar Fajar saat berorasi.

Tuntutan Buruh: Copot dan Proses Hukum Anggota DPRD

Massa menyampaikan tiga tuntutan utama:

  1. Mencopot dan memproses hukum anggota DPRD yang menabrak pendemo.

  2. Meminta klarifikasi terbuka dari pimpinan DPRD Cilegon atas insiden tersebut.

  3. Mendorong terbentuknya tim independen untuk mengusut kejadian.

Respons DPRD dan Aparat Kepolisian

DPRD Gelar Rapat Internal, Belum Ada Keputusan

Menanggapi aksi massa, pimpinan DPRD Kota Cilegon menggelar rapat tertutup yang berlangsung hampir dua jam. Dalam keterangan singkatnya, Ketua DPRD menyebut pihaknya masih mengumpulkan informasi dan menunggu hasil penyelidikan polisi.

“Kami menyayangkan insiden itu dan akan bertindak sesuai peraturan. Tapi kami juga menunggu hasil investigasi resmi,” ujar Ketua DPRD Cilegon.

Pernyataan tersebut dinilai buruh tidak cukup tegas. Mereka menuntut adanya sanksi nyata dan bukan sekadar janji normatif.

Polisi Turun Tangan: Kasus Dinyatakan Dalam Proses

Kapolres Cilegon dalam konferensi pers mengatakan bahwa kasus penabrakan sedang dalam penanganan. Pengemudi mobil telah dimintai keterangan dan statusnya saat ini sebagai saksi terlapor.

Pihak kepolisian juga mengimbau agar semua pihak menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif. “Kami jamin proses hukum akan berjalan transparan dan sesuai aturan,” ujar Kapolres.

Dampak Sosial dan Politik di Cilegon

Ketegangan Meningkat Jelang Pemilu Daerah

Insiden ini terjadi di tengah masa persiapan Pemilu Daerah (Pilkada) Cilegon. Banyak pihak menilai bahwa kasus ini dapat memengaruhi elektabilitas partai dan anggota dewan yang bersangkutan, terutama jika tidak ditangani secara adil.

Pengamat politik lokal, Dedi Santosa, menyebut bahwa citra DPRD Cilegon kini tengah diuji. Jika tidak ada langkah tegas, kepercayaan publik bisa merosot drastis.

Solidaritas Buruh Meluas

Aksi di Cilegon mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi buruh di wilayah Banten bahkan hingga Jakarta. Aksi serupa direncanakan akan digelar di depan Kantor Gubernur Banten jika tidak ada kemajuan signifikan dalam penanganan kasus dalam 7 hari ke depan.

Kesimpulan: Buruh Minta Keadilan, DPRD Diminta Tidak Bungkam

Peristiwa “Buruh Kepung Gedung DPRD Cilegon Terkait Anggota Dewan Tabrak Pendemo” bukan hanya tentang insiden lalu lintas. Ini adalah simbol dari ketegangan antara rakyat pekerja dan para pemangku kebijakan. Rakyat menuntut keadilan, transparansi, dan tanggung jawab dari wakilnya.

Apabila insiden ini tidak ditangani dengan serius dan terbuka, dikhawatirkan akan muncul gelombang ketidakpercayaan terhadap institusi legislatif daerah. Saatnya DPRD Cilegon membuktikan bahwa mereka benar-benar wakil rakyat—bukan sekadar penguasa yang kebal hukum.


#BuruhKepungDPRD

#DPRDCilegon

#TabrakPendemo

#OknumDewan

#KeadilanUntukBuruh

#ArogansiDewan

#BuruhBergerak

#SuaraRakyat

#DewanJanganKebal

#ProtesBuruh

#CilegonBerduka

#SolidaritasBuruh

#StopKekerasanTerhadapBuruh

#BuruhBantenBersatu

#AksiDamai

#BuruhMenggugat

#DPRDHarusAdil

#SaveDemokrasi

Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال