PLN Indonesia Power Turunkan Emisi Karbon hingga 921 Ribu Ton CO2

 



PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 921.119 ton CO₂ sepanjang tahun 2024 melalui program pencampuran bahan bakar (cofiring) batu bara dengan biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Program ini menghasilkan energi hijau sebesar 814 GWh. 

Sepanjang 2024, PLN IP memanfaatkan 793.060 ton biomassa, termasuk pelet kayu, sampah, cangkang sawit, serbuk gergaji, sekam padi, dan limbah racik uang kertas, sebagai bahan bakar campuran dalam cofiring di PLTU. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa program cofiring ini memberikan kontribusi nyata terhadap pasokan energi ramah lingkungan di Indonesia. 

Sebagai subholding perusahaan pembangkit terbesar di Asia Tenggara, PLN IP berkomitmen mendukung transisi energi nasional dan mencapai target net zero emission pada 2060. Perusahaan ini juga terus mengembangkan inovasi teknologi untuk mengurangi emisi karbon di sektor ketenagalistrikan.

Namun, peningkatan permintaan biomassa global telah memicu kekhawatiran terkait deforestasi di Indonesia. Hutan-hutan alami dibuka untuk memenuhi kebutuhan biomassa, terutama untuk ekspor ke Korea Selatan dan Jepang. Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa praktik ini dapat membahayakan keanekaragaman hayati dan mengurangi kemampuan hutan dalam menyerap karbon. 

Selain itu, upaya global untuk mengurangi penggunaan batu bara menghadapi tantangan di Indonesia. Negara ini mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kesepakatan penutupan dini pembangkit listrik batu bara, seperti Cirebon-1 di Jawa Barat, karena kekhawatiran hukum dan finansial. 

Meskipun demikian, langkah PLN IP dalam mengurangi emisi karbon melalui program cofiring menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Lebih baru Lebih lama

atOptions = { 'key' : '59ea4a945a112260eec2cce50f0692e1', 'form

Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال