Pada Sabtu, 8 Maret 2025, sebuah insiden mengejutkan terjadi di London ketika seorang pria memanjat Menara Elizabeth, yang lebih dikenal sebagai Big Ben, sambil membawa bendera Palestina. Aksi nekat ini berlangsung selama lebih dari 16 jam dan menarik perhatian publik serta menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan di sekitar gedung parlemen Inggris.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan dari The Guardian, pria tersebut mulai memanjat menara ikonik itu tanpa alas kaki sekitar pukul 07.00 GMT. Selama aksinya, ia mengibarkan bendera Palestina dari sebuah langkan di Menara Elizabeth. Pria itu juga memposting pembaruan langsung di media sosial selama aksinya. Petugas darurat, termasuk polisi, pemadam kebakaran, dan layanan ambulans, segera tiba di lokasi untuk menangani situasi tersebut.
Respon Publik dan Penutupan Area
Aksi ini menyebabkan penutupan Jembatan Westminster dan jalan-jalan di sekitarnya. Tur di Gedung Parlemen juga dibatalkan untuk hari itu. Kerumunan orang berkumpul di sekitar area tersebut, dengan beberapa pendukung meneriakkan slogan "Bebaskan Palestina" dan menyebut pria itu sebagai pahlawan.
Upaya Negosiasi dan Penurunan Pria
Selama lebih dari 16 jam, petugas berusaha membujuk pria tersebut untuk turun dengan aman. Mereka menggunakan alat pengangkat dan megafon untuk berkomunikasi dengannya. Pria itu mengancam akan memanjat lebih tinggi jika didekati dan mengklaim bahwa dirinya aman meskipun mengalami luka pada kakinya. Akhirnya, sekitar tengah malam, ia berhasil diturunkan dengan selamat oleh layanan darurat dan segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Kekhawatiran Keamanan
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan di sekitar gedung parlemen. Seorang anggota parlemen meminta penjelasan tentang bagaimana pria tersebut dapat melewati keamanan dan memanjat menara tanpa terdeteksi. Para ahli keamanan menekankan bahwa jika pria tersebut memiliki niat jahat, konsekuensinya bisa jauh lebih buruk.
Latar Belakang Aksi
Aksi ini bertepatan dengan serangkaian demonstrasi pro-Palestina di seluruh Inggris selama akhir pekan tersebut. Salah satu insiden lainnya termasuk serangan terhadap lapangan golf milik mantan Presiden AS, Donald Trump, di Skotlandia, di mana para pengunjuk rasa menyemprotkan tulisan "Gaza Bukan untuk Dijual" sebagai tanggapan terhadap rencana pemerintah AS terkait Gaza.
Reaksi dan Tindakan Selanjutnya
Setelah insiden tersebut, polisi membuka kembali jalan-jalan yang sebelumnya ditutup, dan tur di Gedung Parlemen dilanjutkan seperti biasa. Namun, insiden ini memicu diskusi lebih lanjut mengenai langkah-langkah keamanan di sekitar situs-situs penting di London dan bagaimana mencegah insiden serupa di masa depan.
Insiden pria yang memanjat Big Ben sambil membawa bendera Palestina ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga menyoroti isu-isu keamanan dan protes politik yang kompleks di Inggris. Diperlukan evaluasi mendalam terhadap prosedur keamanan saat ini untuk memastikan keselamatan publik dan integritas situs-situs bersejarah di masa mendatang.
#BigBen
#Palestine
#FreePalestine
#LondonProtest
#ProPalestine
#BigBenClimber
#JusticeForPalestine
#SavePalestine
#Westminster
#PoliticalProtest