Ratusan Warga Bongkar Paksa Hibisc Fantasy di Puncak Bogor

 



Hibisc Fantasy Puncak, sebuah destinasi wisata baru yang terletak di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, resmi dibuka pada 11 Desember 2024. Tempat wisata ini menawarkan taman bunga yang memukau, istana bergaya Eropa, dan lebih dari 30 wahana seru, termasuk Turbo Drop, Bianglala, dan Rainbow Slide.

Namun, pada hari pembukaan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menghentikan operasional perdana Hibisc Fantasy Puncak. Penghentian ini disebabkan oleh ketidaklengkapan izin operasional, di mana dari total lahan seluas 17.000 meter persegi, baru sekitar 4.000 meter persegi yang memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), sementara sisanya belum dilengkapi izin.

Tindakan penghentian operasional ini mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain menghentikan operasional wahana, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penyegelan bangunan yang belum mengantongi izin. Segel tersebut baru bisa dibuka ketika PT Jaswita, pengelola Hibisc Fantasy Puncak, telah menyelesaikan seluruh proses pengurusan izin di Pemkab Bogor.

Menanggapi penyegelan tersebut, Manager Hibisc Fantasy Puncak, Andi Afriansyah, menegaskan bahwa tindakan penyegelan hanya berlaku untuk sebagian wahana, khususnya Bianglala, dan beberapa bangunan yang izinnya belum lengkap. Ia menekankan bahwa tidak semua wahana ditutup dan operasional tetap berjalan sesuai dengan izin yang sudah dikantongi, sambil melengkapi proses perizinan yang belum selesai.

Hibisc Fantasy Puncak juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dengan mempekerjakan sekitar 300 warga lokal dari Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara, baik sebagai pekerja di sektor proyek infrastruktur maupun operator wahana wisata. Selain itu, sejak awal proyek dibangun, PT Jaswita Lestari Jaya telah menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) kurang lebih Rp500 juta dalam bentuk pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) berikut pipanisasinya untuk warga sekitar.

Meskipun menghadapi kendala perizinan, pengelola Hibisc Fantasy Puncak tetap berkomitmen untuk melengkapi semua izin yang diperlukan agar operasional dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mereka juga berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai aksi pembongkaran paksa oleh ratusan warga terhadap Hibisc Fantasy Puncak. Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa operasional tempat wisata ini tetap berjalan dengan penyesuaian pada wahana yang izinnya belum lengkap, sambil menunggu proses perizinan selesai.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال