Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup

Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup

 Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup



Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Dengan Tangan Diborgol dan Mata Tertutup

Kejadian pemindahan napi ke Lapas Nusakambangan selalu menjadi sorotan publik, apalagi jika sosoknya adalah seorang selebritas. Baru-baru ini, publik heboh setelah tersebar foto dan kabar bahwa Ammar Zoni dipindahkan ke Nusakambangan dengan tangan diborgol dan mata tertutup. Berita ini menjadi viral dan memicu beragam tanggapan dari masyarakat serta media. Dalam artikel ini, kita akan mengulas latar belakang, proses pemindahan, hingga dampak dari aksi penahanan yang memicu perhatian publik tersebut.


Latar Belakang Kasus Ammar Zoni

Perjalanan hukum dan kasus narkoba

Sebelum pemindahan, Ammar Zoni – seorang aktor dan figur publik – telah menjadi tersangka dalam kasus peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil penyidikan, Ammar diduga menjadi penampung narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis, lalu mendistribusikannya di lingkungan rutan.

Perlu dicatat juga bahwa kasus ini bukanlah kasus perdana bagi Ammar Zoni dalam ranah narkoba. Namun yang membuat kasus kali ini mencuat adalah aspek operasional yang terjadi di dalam ruang tahanan itu sendiri.

Alasan pemindahan ke Nusakambangan

Pemindahan tahanan seperti Ammar sering dilakukan dalam rangka pengamanan, penghentian praktik narkoba lintas lembaga, dan menjaga ketertiban serta keamanan dalam sistem pemasyarakatan. Media menyebut bahwa Ammar dan lima orang lainnya yang termasuk kategori warga binaan high risk dipindahkan bersama ke Nusakambangan.

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan bahkan menegaskan tindakan ini sebagai langkah tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba, termasuk dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan sendiri.


Kronologi Pemindahan: Tangan Diborgol dan Mata Ditutup

Penampakan saat pemindahan

Pada pagi hari pemindahan, foto-foto yang tersebar memperlihatkan momen Ammar Zoni sedang diborgol dan mengenakan penutup kepala atau kain hitam. Tangan Ammar dalam kondisi terborgol, dan wajahnya tertutup, menunjukkan bahwa standar keamanan tinggi diterapkan dalam proses pengangkutan. 

Salah satu media menyebutkan bahwa Ammar mengenakan tutup kepala berwarna hitam dan dalam kondisi tangan terborgol ketika diangkut menggunakan perahu menuju Nusakambangan.

Detik-detik pemindahan dan hibah keamanan

Rombongan petugas mendatangkan Ammar beserta lima napi lainnya ke Nusakambangan sekitar pukul 07.43 WIB. Proses pemindahan tersebut dilakukan dengan pengamanan tinggi, termasuk penggunaan borgol, penutup mata atau penutup kepala, hingga pengawalan ketat.

Sesampainya di Nusakambangan, Ammar langsung ditempatkan di lapas dengan kategori Super Maximum Security dan menjalani sistem one man one cell (satu orang satu sel).


Dampak & Reaksi Publik

Persepsi publik terhadap metode pemindahan

Foto Ammar yang tertutup mata dan tangan diborgol memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat. Ada yang menilai tindakan tersebut sebagai bagian dari protokol keamanan yang wajar, terutama untuk tahanan kategori berisiko tinggi. Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan aspek kemanusiaan dan hak asasi tahanan, terutama jika tindakan seperti penutup mata tidak dijustifikasi secara transparan.

Sorotan terhadap sistem pemasyarakatan

Kasus Ammar Zoni pun secara tidak langsung menjadi sorotan terhadap sistem pemasyarakatan di Indonesia. Penggunaan narkoba dalam rutan atau lapas, pengamanan berlapis, serta pemindahan tahanan berisiko tinggi menjadi poin yang dikritisi publik dan penegak hukum. Ada pertanyaan apakah mekanisme kontrol internal dan sistem pengawasan sudah memadai agar kasus seperti ini tidak terulang.

Harapan perubahan dan rehabilitasi

Pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyatakan bahwa pemindahan ini juga bertujuan agar perilaku narapidana dapat berubah ke arah yang lebih baik. Dengan ditempatkannya Ammar di lapas dengan pengamanan maksimum, diharapkan efek jera lebih kuat dan mencegah pengulangan tindakan kriminal di masa depan.


Kesimpulan

Kabar bahwa Ammar Zoni dipindahkan ke Nusakambangan dengan tangan diborgol dan mata tertutup memang memicu kontroversi sekaligus sorotan terhadap praktik pemindahan tahanan di Indonesia. Dari latar belakang kasus narkoba, hingga prosedur keamanan di lapas, serta reaksi publik terhadap metode yang digunakan — semua aspek ini mencerminkan kompleksitas antara penegakan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال