Donald Trump Keluarkan Peringatan Terakhir ke Hamas untuk Bebaskan Para Sandera

 



Pada tanggal 6 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan peringatan terakhir kepada kelompok Hamas terkait pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Peringatan ini menekankan bahwa jika Hamas tidak segera membebaskan semua sandera dan mengembalikan jenazah korban, mereka akan menghadapi konsekuensi serius.

Pernyataan tegas ini disampaikan Trump setelah pertemuannya dengan delapan mantan sandera Israel di Gedung Putih. Dalam pertemuan tersebut, Trump menekankan bahwa anggota Hamas "tidak akan aman" jika mereka tidak mematuhi tuntutan tersebut dan menyarankan para pemimpin Hamas untuk meninggalkan Gaza.

Ancaman ini bukanlah yang pertama kali dilontarkan oleh Trump terhadap Hamas. Sebelumnya, pada Desember 2024, Trump mengancam akan ada "neraka yang harus dibayar" di Timur Tengah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum pelantikannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025.

Langkah terbaru Trump ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan AS, di mana pemerintahannya terlibat dalam pembicaraan langsung dengan Hamas, yang telah lama dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS sejak 1997. Utusan khusus Trump untuk urusan sandera, Adam Boehler, telah melakukan pembicaraan dengan pejabat Hamas di Qatar untuk membahas pembebasan sandera, termasuk warga negara AS.

Situasi ini terjadi di tengah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas. Israel telah memberlakukan kembali blokade di Gaza, menekan Hamas untuk mencapai gencatan senjata baru dan mengembalikan sandera Israel. Pembicaraan saat ini bertujuan untuk mencapai pembebasan sandera sebagai imbalan untuk gencatan senjata jangka panjang, meskipun belum ada resolusi yang dicapai.

Dalam pernyataannya, Trump juga mengajak warga Gaza untuk membebaskan para sandera, menjanjikan masa depan yang cerah jika mereka melakukannya, namun memperingatkan bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi serius jika tidak.

Peringatan keras Trump ini menambah tekanan internasional terhadap Hamas untuk segera membebaskan para sandera dan dapat mempengaruhi dinamika konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال